Thursday, February 21, 2019

Evaluasi formulasi pakan ternak penggemukan sapi potong pada iklim tropis

1              How I can get nutrition content another website feedepedia
I think Feedipedia is the best because it takes information from lots of different literature. You can also search for research papers on google scholar https://scholar.google.com.au/schhp?hl=en&as_sdt=0,5

2              what nutrient important to calculate in feed formulation, another CP and energy to develop feed quality
You need to use Metabolisable Energy (ME) content [NOT GE Gross Energy content], and CP to balance your ration. It can be hard to know the ME of your forage, as this is very variable depending on maturity and fertiliser as well as season of the year. The fibre content of the forage is an important indicator of ME content. This webpage http://www.dpi.nsw.gov.au/__data/assets/pdf_file/0011/360587/Tropical-perennial-grasses-pasture-quality-and-livestock-production.pdf has some good information about tropical pasture value.

3              how to know requirements cattle indonesia (sapi peranakan ongole, bali, etc ) for fattening
                value CP, ME, Ca, P, etc
You can use the information that I gave you for Brahmans, just adjust according to weight. Yes, there are some differences in PO and Bali, but using the information I gave you for Brahmans should be close to PO at least. I will try to find some good information for sapi Bali to email to you.
               
4              How to determine  percentage of forage and concentrates in ration formulation for optimal fattening
The right percentage is the one that gives you the ME and CP that you need for the cheapest price.
You have prices listed, but you need to convert these to Rp/kg DM, and Rp/MJ ME and Rp/kg CP. If you can’t figure out how to do this, let me know. This will tell you which feeds are the best value for money. Some feeds are very cheap eg low price/kg CP, but the cow will never eat enough in order to fulfil their CP requirement, so sometimes you need to choose more expensive feed. However, pricing the feed in this way will let you know what order to try each ingredient in, from cheapest to most expensive.
You need to have a minimum of 15% forage/straw in the diet. This means you can have a very large amount of concentrate, but you need to balance for ME and CP. For instance, Onggok is a cheap source of ME, but if you include too much, you will find that you are limited in CP, and you are wasting energy that can’t be used by the rumen microbes, because they don’t have enough CP.
Once you know the ME and CP requirement, you can use the Pearson Square to balance with up to 3 ingredients, but it becomes hard when you want to use more. My colleagues at UQ are currently building an app to help Indonesians make this decision easier, but it won’t be ready for a while.

5              How to know the range of use of the ingredients in the formulation
As a rule, use the minimum amount of ingredients that you need to obtain the production you want. God quality forage plus a dedak padi supplement may be all you need. Follow the steps I discussed, and then look to see what ingredients can fulfil the requirement. Use Rp/ MJ ME or Rp/kg DM to decide which ones to try first.
               
6              When I use feed additive (mineral, vitamin) / feed suplement ?, it is important to include in ingredients or no
Always add salt and limestone at 1.5% of the ration, especially if you are feeding concentrates

Evaluasi Pakan Ternak Sapi Potong

Sharing Maret 2017


Evaluation feed ration Questions

1                     what time feeeding frequency is right ?
We tell farmers to feed up to 4 times per day, because otherwise they leave the cow for long periods without feed. When the cow is not able to eat for long periods, this means that they are not eating as much as they can or as much as they want to. Therefore, their ADG is lower than potential.
The best thing to do is to make sure that the cows have feed in front of them 23 hours per day, out of 24. Keep giving them good quality food, and they will grow faster. If they spend time without good food, then they grow slower. It is up to you how fast you want them to grow.
If you give lots of low quality feed (jerami padi, jerami jagung), then the cow will probably have lots of feed in front of them all day, but not because they have eaten a lot, but because they don’t like to eat it!
 
2                     What parameters are measured to evaluate of feed, another Feed intake and ADG
ME/kg DM; CP/kg DM; NDF (Neutral detergent fibre) – but NDF is not always available.
 
3                     Please give suggestion, if feed intake not achieved
1)      Reduce the % of fibre in the diet; 2) make sure there is adequate protein – with low protein intake will be decreased; 3) make sure there is adequate phosphorus in the diet

4            Please give suggestion, if ADG not achieved
Same as for feed intake above, but check that total requirement of ME and CP per day is being met. Maybe there is just not enough feed on offer.

Wednesday, February 20, 2019

Bagaimana Cara Kita mengukur Kinerja Peternakan/Perusahaan Kita ?





Tujuan berusaha adalah untuk meningkatkan profitabilitas caranya dengan 
menurunkan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan, hal ini akan
meningkatkan pertumbuhan bisnis dan meningkatkan efisiensi. Setiap usaha 
harus memiliki sasaran (contoh sasaran harus memiliki kaidah SMARTER 
seperti : Menjadi Peternakan Ruminansia yang mandiri dan terpercaya melalui 
pengembangan kawasan peternakan di Prov.Banten untuk memenuhi kebutuhan
hidup dalam negri dan ekspor 100rb ternak ruminansia ke Arab Saudi 
pada Tahun 2030), strategi, program kerja dan mitigasi risiko. 

Diferensiasi :
Sebagai Perusahaan Kita Harus meiliki Diferensiasi, Diferensiasi adalah 
Pembeda, Pembeda Kompetinsi Inti dengan Usaha Yang Sejenis. 
Misalkan Bank BRI dan Bank Mandiri
Apa Diferensiasinya BRI ? Memiliki satelit sehingga biaya lebih murah,
 Cabang Terbanyak.
Blind Spot :
Potensial Blind Spot ibarat Mobil yang tidak melihat spion dan 
yang dibelakang menyalip, contoh Nokia disalip dengan Black Bery Messenger,
BBM hanya ada di handphone BB,  Kemudian Muncul Whatsap 
yang bisa di multiple System.Ketika BBM sadar dan membuat multiple system seperti Whatsup sayang sekali tidak dapat ramai, oleh karena itu di butuhkan risk untuk melihat/memperediksi beberapa waktu kedepan, mobil ferari tanpa lampu dan angkot dengan lampu jika beradu balap dijalan yang berlubang pada malam hari maka akan menang mobil angkot dengan lampu, risk itu adalah lampunya.
Diferensiasi, Potensial Blind Spot itu dapat diatasi dengan mengetahui posisi kita ada dimana dan kita harus kemana salah satunya adalah dengan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul / hampir sama dengan Malcolm Baldridge. 
KPKU terdiri dari proses dan Hasil yang dapat kita aplikasikan untuk
mengukur tingkat kinerja usaha (KPKU/ Malcolm Baldrige) yang dimiliki. 
Terdiri dari proses 55% dan Hasil 45% adapun proses adalah Membuat 
Profil Organisasi seperti Visi Misi dengan Pertanyaan dengan kalimat what? visi yang kita buat diturunkan kedalam rencana jangka panjang 
dan pangka pendek. Proses Kesiteman katagori nya meliputi Kepemimpinan, 
Strategi, Pelanggan, Pengukuran analisa dan Manajemen Pengetahuan, 
Tenaga Kerja dan Operasional, Pertanyaannya untuk menganalisa nya 
dengan kalimat How, Who, dan What dan toolsnya menggunakan peta ADLI 
dan Panduan Score ADLI, dimana A bagaimana cara, sistem, kebijakan, 
D Konsisten, penerapannya, L di evaluasi, dan I Integrasi
Hasil adalah Result kinerja yang diukur yaitu Produk dan Proses, 
Fokus Pelanggan, Fokus Tenaga Kerja, Kepemimpinan dan Tata Kelola, 
Finansial dan Pasar menganalisa dengan kalimat how dan what
 dengan menggunakan panduan score Level dalam jangkawaktu tertentu,
 Trend nya apakah naik turun tergantung ICON nya, 
Comparation dengan pesaing, dan Integration semua terhubung.

Kebutuhan Nutrisi Ternak Kambing dan Domba

Setiap usaha pembibitan kambing dan domba harus menyediakan
pakan dengan jumlah cukup dan berkualitas yang berasal dari:
a. hijauan pakan, antara lain rumput (rumput budi daya dan rumput
alam), dan legume;
b. hasil samping tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura
dengan kualitas tergantung dari umur pemotongan, palatabilitas
dan ada tidaknya zat toksik (beracun) serta tidak bersifat anti
nutrisi;
c. pakan konsentrat sebagai sumber protein dan/atau sumber energi
serta tidak boleh mengandung bahan pakan yang berupa darah,
daging dan/atau tulang serta tidak boleh dicampur dengan
hormon tertentu atau antibiotik imbuhan pakan;
d. pakan yang berasal dari pabrik harus memiliki nomor pendaftaran
dan diberi label, sedangkan pakan yang dibuat sendiri harus memenuhi nutrisi.

Dalam pemberian pakan perlu diperhatikan kandungan nutrisi berupa
protein, vitamin, mineral, dan serat kasar yang dibutuhkan sesuai
dengan kondisi fisioliogis ternak sebagaimana Tabel dibawah ini

Tabel-1 Kebutuhan Nutrisi Ternak Kambing*

Tabel-2. Kebutuhan Nutrisi Ternak Domba*


 *
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 102/Permentan/OT.140/7/2014
PEDOMAN PEMBIBITAN KAMBING DAN DOMBA YANG BAIK

Sarana Kandang Domba

Dibutuhkan ukuran kandang/ sarana yang tepat agar beternak domba dapat efisien

Sarana untuk usaha pembibitan kambing dan domba yang baik meliputi
bangunan, alat dan mesin peternakan dan kesehatan hewan, bibit,
pakan, dan obat hewan.

1. Bangunan
a. Jenis Bangunan
kandang pejantan;
kandang induk (kawin, beranak);
kandang pembesaran;
kandang isolasi ternak yang sakit; dan
kandang laktasi (untuk kambing perah).

2) Tempat pengolahan dan penyimpanan pakan.

3) Tempat penampungan dan pengolahan limbah.

Persyaratan Kandang terdiri dari

1) Tata letak kandang antara lain:
a. tempat kering dan tidak tergenang air saat hujan;
b. mudah memperoleh sumber air;
c. sirkulasi udara baik dan cukup sinar matahari pagi;
d. tidak mengganggu lingkungan hidup; dan
e. mudah diakses transportasi.

2) Konstruksi kandang antara lain:
a) konstruksi harus kuat;
b) untuk kandang panggung, jarak antar slat/papan/bambu tidak terlalu jarang, tidak terlalu rapat untuk menghindari agar kaki tidak terperosok dan kotoran bisa jatuh serta lantai di bawah panggung miring, agar kotoran mudah dibersihkan;
c) drainase dan saluran pembuangan limbah baik;
d) memenuhi persyaratan sanitasi; dan
e) luas kandang memenuhi persyaratan daya tampung


sumber :
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 102/Permentan/OT.140/7/2014
PEDOMAN PEMBIBITAN KAMBING DAN DOMBA YANG BAIK

Bagaimana Cara Memindahkan dan mengelompokkan hewan ternak

1)     Bekerja sebagai tim untuk memindahkan dan mengelompokkan hewan ternak – dengan semuanya memahami tanggung jawab mereka masing-masing.
2)     Pelajari tingkah laku hewan dan gunakan pengetahuan ini untuk memindahkan hewan dengan efektif dan tenang.
3)     Gunakan pergerakan dan posisi untuk memindahkan hewan, selalu berada di samping hewan. Jangan berdiri langsung dibelakang hewan pada titik butanya.
4)      Ketika memindahkan hewan dari kandang ke gerbang atau jalur, bekerjalah dengan teknik 'tekanan dan pelepasan' di tepi zona lari sehingga hewan bergerak tapi tidak lari.
5)     Gunakan tekanan pada kelompok dengan bergerak di belakang kelompok dalam pola arah melintas (kiri ke kanan).
6)     Selalu berikan tekanan pada posisi yang tepat dan ketika hewan bergerak menuju arah yang benar, segera lepaskan tekanan dengan keluar dari zona lari.
7)     Jangan mencoba untuk menggerakkan hewan (dengan berpindah ke zona lari) jika mereka tidak punya tempat untuk berpindah.
8)     Selalu waspada terhadap sekeliling Anda, dan ingat untuk menutup gerbang di belakang Anda.
9)     Hindari hewan menjadi terlalu bersemangat. Semua penanganan harus dilakukan dengan tenang.
10)     Jangan pernah memukul atau memberikan tekanan pada hewan yang telah bergerak pada arah yang benar.
11)     Minimalisir stres dengan membatasi interaksi manusia dengan hewan. Jauhkan orang yang tidak diperlukan agar tetap berada di luar jalur.
12)     Jangan mengejar hewan yang sendiri, atau menyebabkan hewan menjadi terpisah dari kelompok. Selalu memindahkan paling tidak dua hewan terakhir dalam satu kandang bersama- sama. Jangan tinggalkan hewan sendirian
13)     Jaga gerakan tiba-tiba dan suara keras agar tetap serendah mungkin. Jangan bersiul, berteriak atau memukul gerbang.
14)    Titik keseimbangan adalah garis imajiner yang ditarik melintasi bahu hewan tersebut. Setelah hewan dalam jalur, gunakan titik keseimbangan untuk menggerakkannya ke
depan. Dekatihewan dari belakang ke titik keseimbangan untuk menggerakkannya ke depan. Dekati dari depan titik keseimbangan untuk menggerakkannya ke belakang.
15)     Bergeraklah pada sisi tepi jalur ternak dalam arah berlawanan untuk membuat hewan bergerak maju.
16)     Jangan biarkan hewan dalam jalur selama waktu istirahat atau apabila ada penundaan.

Thursday, February 14, 2019

Penggemukan ternak sapi secara alami dengan risk based thinking part 1

Istilah penggemukkan berasal dari kata fattening yang berarti pembentukan lemak, dan istilah tersebut dewasa ini tidak sesuai lagi karena sistem produksi dan selera konsumen yang berubah. Hewan yang dipotong semakin muda, sehingga dagingnya semakin Empuk. Bila ternak yang digunakan belum dewasa, maka program tersebut sifatnya adalah bersifat membesarkan sambil menggemukan atau memperbaiki kualitas karkas

Sistem pemeliharaan dapat dilakukan secara intensif dengan pemeliharaan ternak dalam tempat yang terkurung dan makanan dibawa ke ternak (ke kandang). Sistem pemeliharaan secara intensif ini dapat memperbaiki pertambahan bobot badan harian jika pemberian pakan yang cukup sesuai dengan kebutuhan domba.  Biasanya peternak memilih bakalan yang kurus dan sehat serta berkerangka besar.

Dalam melakukan penggemukan tentu dibutuhkan sasaran, Sasaran yang kita buat harus mengikuti kaidah Spesifik - Dimana lokasi, Measurable -Harus jelas ukurannya, harus sama parameternya, alat ukur harus sama, Attainable - Sasaran harus menantang, Relevant - Realistis, Time Bond - Ada titik waktu contoh dapat client 300 pada bulan september, Evaluated - Dapat dievaluasi, Recognize - Dapat diketahui setelah tercapai..

Salah satunya adalah konsumsi pakan Tingkat konsumsi dapat menggambarkan palatabilitas. Lebih lanjut Tillman et al. (1989) konsumsi adalah jumlah pakan yang dimakan ternak yang akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok dan produksi. Aktivitas konsumsi meliputi proses mencari pakan; mengenal dan mendekati pakan; proses bekerjanya indra ternak terhadap pakan; proses memilih pakan dan proses menghentikan makan. Faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan adalah ternak, pakan dan lingkungan, lebih lanjut Siregar (1984) menambahkan jenis kelamin dan aktivitas juga mempengaruhi tingkat konsumsi. Menurut Tomaszewska, et al. (1993) jumlah konsumsi pakan merupakan faktor penentu yang paling penting dalam menentukan jumlah zat-zat makanan yang didapat ternak. Pada ternak yang sedang tumbuh, kebutuhan zat-zat makanan akan bertambah terus sejalan dengan pertambahan bobot tubuh yang dicapai sampai batas umur dimana tidak terjadi lagi pertumbuhan (Siregar, 1984).

Zat makanan yang dibutuhkan domba, akan merupakan faktor penting dalam penentuan apakah kondisi maksimum pertumbuhan dapat dicapai atau tidak, dan pakan yang optimal merupakan bagian yang memungkinkan dalam mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuan genetik ternak (Maynard dan Loosly, 1979).Kebutuhan ternak akan zat-zat gizi bervariasi antar species ternak dan umur fisologis yang berlainan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi antar lain adalah jenis kelamin, tingkat produksi keadaan lingkungan serta aktifitas fisik ternak (Haryanto, 1992). Zat makanan yang diperlukan ternak dapat dipisahkan menjadi komponen utama antara lain energi, protein, mineral dan vitamin. Zat-zat makanan tersebut berasal dari pakan yang dikonsumsi.
Energi,Energi pakan dapat didefinisikan sebagai kalori yang terkandung dalam pakan. Kalori ini dapat berasal dari senyawa-senyawa organik seperti karbohidrat, protein dan lemak (Haryanto,1992). Energi sangat membatasi penampilan ternak dibanding dengan defisiensi zat makanan lainnya. Konsumsi energi rendah, disebabkan karena rendahnya konsumsi dan rendahnya kualitas pakan. Kurangnya konsumsi energi mengakibatkan pertumbuhan lambat atau berhenti, bobot hidup berkurang, fertilitas menjadi rendah, reproduksi gagal, produksi susu berkurang, masa laktasi pendek, kualitas wol rendah, daya tahan tubuh terhadap penyakit berkurang dan angka kematian tinggi, dijelaskan oleh Pond et al. (1995).
Menurut NRC (1985) kebutuhan energi domba pada bobot tubuh 10-20 kg dengan pertambahan bobot tubuh 200-250 g/hari yaitu 1,8-3,5 Digestible Energy (Mcal) dan 1,4-2,9 Metabolizable Energy (Mcal).
Protein, Protein adalah senyawa kimia yang tersusun atas asam-asam amino. Dikenal ada sekitar 20 asam amino, diantaranya 10 asam amino yang esensial, artinya asam amino tersebut diperlukan ternak dan ternak tidak dapat mensintesa sendiri didalam tubuhnya (Haryanto, 1992).
Protein yang dibutuhkan oleh ternak ruminansia yaitu dalam bentuk protein kasar dan protein dapat dicerna. Protein dalam bahan makanan termasuk dalam zat- zat yang mengandung nitrogen. Lebih lanjut Pond et al. (1995) mengatakan hewan ruminansia, kambing dan domba memiliki populasi mikroba di dalam rumen untuk menghasilkan banyak asam amino dan vitamin yang dibutuhkan untuk keperluanproduksi. Oleh sebab itu kuantitas atau jumlah dari protein dalam pakan lebih penting dibandingkan kualitas dari protein.
Fungsi dari protein antara lain untuk membangun dan memelihara protein jaringan dan organ tubuh, menyediakan energi dalam tubuh, menyediakan sumber lemak badan dan menyediakan asam amino (Tillman, 1983). Apabila makanan tidak cukup mengandung protein maka tubuh tidak dapat membuat dan memelihara jaringan-jaringan tubuh. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan terganggu dan produksi turun (Anggorodi dan Wahyu, 1969).
Haryanto dan Djajanegara (1992) melaporkan kebutuhan protein domba pada bobot 10-20 kg dengan pertambahan bobot tubuh 100 g/hari berkisar 102,7-135,8 g. Menurut NRC (1985) domba dengan bobot tubuh 10-20 kg dan pertambahan bobot tubuh 200-250 g/hari membutuhkan protein sebesar 127-167 g untuk pertumbuhan.
Total Digestible Nutrients,Total Digestable Nutrient (TDN) suatu bahan makanan dinyatakan dengan bagian dari bahan makanan yang dimakan dan tidak diekskresikan dalam feses. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya cerna perlu diketahui guna mempertinggi efisiensi konversi makanan. Faktor-faktor tersebut adalah suhu lingkungan, laju perjalanan melalui alat pencernaan, bentuk fisik bahan makanan, komposisi ransum dan pengaruh terhadap perbandingan dari zat makanan lainnya (Anggorodi, 1990).
Aboenawan (1991) menyatakan bahwa TDN merupakan salah satu cara untuk mengetahui energi pakan. Semakin tinggi nilai TDN suatu pakan maka pakan tersebut akan semakin baik karena semakin banyak zat-zat makanan yang dapat digunakan. Menurut NRC (1985) kebutuhan TDN domba pada bobot tubuh 10-20 kg dengan pertambahan bobot tubuh 200-250 g/hari yaitu 0,4-0,8 kg. Tingkat konsumsi, Zat makanan yang dibutuhkan domba,energi, protein, TDN dibuat analisa risiko nya tergantung pola oemeliharaan ternak yang kita lakukan. Agar sasaran/ Key Performance Indikator dari semua point tersebut tercapai. Contoh Sasaaran nya Meningkatkan FCR ternak domba pada bobot ternak 15 kg dengan pbb 200-250g/hari dengan protein sebesar 127-167 g dalam ransum organik A.. Bersambung Part 2

Wednesday, February 13, 2019

BUTIR-BUTIR PANCASILA


1. Ketuhanan Yang Maha Esa 
· Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaanya dan ketaqwaanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
· Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 
· Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama anatra pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 
· Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa  
· Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. 
· Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. 
· Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing 
· Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

 2.  Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
· Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 
· Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 
· Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 
· Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 
· Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 
· Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 
· Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 
· Berani membela kebenaran dan keadilan. 
· Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 
· Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. 

3. Persatuan Indonesia
· Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 
· Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 
· Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 
· Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 
· Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 
· Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 
· Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. 

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
· Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. 
· Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 
· Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 
· Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 
· Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 
· Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 
· Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 
· Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 
· Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 
· Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. 

 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
· Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan  kegotongroyongan. 
· Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 
· Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 
· Menghormati hak orang lain. 
· Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. 
· Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain 
· Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 
· Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. 
· Suka bekerja keras. 
· Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. 
· Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. 

Evaluasi pakan harian


 

Keterangan
Harus mengetahui jumlah pakan ternak yang di konsumsi perharinya
Menimbang ternak hari pertama dan setiap kelipatan 7 hari
Maksud dan tujuan
Untuk mengetahui berapa jumlah pakan yang harus disediakan setiap harinya dan target pertambahan bobot badannya
Hal ini di gunakan untuk mengevaluasi apakah pakan yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan ternak
Dengan mengetahui jumlah pakan yang baik, akan dapat digunakan untuk menentukan jumlah pakan yang disediakan, jumlah pegawai yang dibutuhkan tentunya dengan data pendukung lainnya

tahap 2
Dari data 2 minggu yang ada kita buat evaluasi pakan bersama dan formulasi pakan bersama trial eror

tahap 3
Membeli dan mencari bahan baku, jika disetui semua pihak

tahap 4 
Aplikasi pakan yang ada dan membuat formulasi pakan

tahap5
Evaluasi pakan

tahap6
Bisa ke arah produksi pakan untuk penjualan jika di inginkan dan mendaftarkan Nomor Pendaftaran Pakan untuk dierdarkan