Wednesday, February 20, 2019

Bagaimana Cara Kita mengukur Kinerja Peternakan/Perusahaan Kita ?





Tujuan berusaha adalah untuk meningkatkan profitabilitas caranya dengan 
menurunkan biaya operasional dan meningkatkan pendapatan, hal ini akan
meningkatkan pertumbuhan bisnis dan meningkatkan efisiensi. Setiap usaha 
harus memiliki sasaran (contoh sasaran harus memiliki kaidah SMARTER 
seperti : Menjadi Peternakan Ruminansia yang mandiri dan terpercaya melalui 
pengembangan kawasan peternakan di Prov.Banten untuk memenuhi kebutuhan
hidup dalam negri dan ekspor 100rb ternak ruminansia ke Arab Saudi 
pada Tahun 2030), strategi, program kerja dan mitigasi risiko. 

Diferensiasi :
Sebagai Perusahaan Kita Harus meiliki Diferensiasi, Diferensiasi adalah 
Pembeda, Pembeda Kompetinsi Inti dengan Usaha Yang Sejenis. 
Misalkan Bank BRI dan Bank Mandiri
Apa Diferensiasinya BRI ? Memiliki satelit sehingga biaya lebih murah,
 Cabang Terbanyak.
Blind Spot :
Potensial Blind Spot ibarat Mobil yang tidak melihat spion dan 
yang dibelakang menyalip, contoh Nokia disalip dengan Black Bery Messenger,
BBM hanya ada di handphone BB,  Kemudian Muncul Whatsap 
yang bisa di multiple System.Ketika BBM sadar dan membuat multiple system seperti Whatsup sayang sekali tidak dapat ramai, oleh karena itu di butuhkan risk untuk melihat/memperediksi beberapa waktu kedepan, mobil ferari tanpa lampu dan angkot dengan lampu jika beradu balap dijalan yang berlubang pada malam hari maka akan menang mobil angkot dengan lampu, risk itu adalah lampunya.
Diferensiasi, Potensial Blind Spot itu dapat diatasi dengan mengetahui posisi kita ada dimana dan kita harus kemana salah satunya adalah dengan Kriteria Penilaian Kinerja Unggul / hampir sama dengan Malcolm Baldridge. 
KPKU terdiri dari proses dan Hasil yang dapat kita aplikasikan untuk
mengukur tingkat kinerja usaha (KPKU/ Malcolm Baldrige) yang dimiliki. 
Terdiri dari proses 55% dan Hasil 45% adapun proses adalah Membuat 
Profil Organisasi seperti Visi Misi dengan Pertanyaan dengan kalimat what? visi yang kita buat diturunkan kedalam rencana jangka panjang 
dan pangka pendek. Proses Kesiteman katagori nya meliputi Kepemimpinan, 
Strategi, Pelanggan, Pengukuran analisa dan Manajemen Pengetahuan, 
Tenaga Kerja dan Operasional, Pertanyaannya untuk menganalisa nya 
dengan kalimat How, Who, dan What dan toolsnya menggunakan peta ADLI 
dan Panduan Score ADLI, dimana A bagaimana cara, sistem, kebijakan, 
D Konsisten, penerapannya, L di evaluasi, dan I Integrasi
Hasil adalah Result kinerja yang diukur yaitu Produk dan Proses, 
Fokus Pelanggan, Fokus Tenaga Kerja, Kepemimpinan dan Tata Kelola, 
Finansial dan Pasar menganalisa dengan kalimat how dan what
 dengan menggunakan panduan score Level dalam jangkawaktu tertentu,
 Trend nya apakah naik turun tergantung ICON nya, 
Comparation dengan pesaing, dan Integration semua terhubung.

Dengan KPKU makan kita dapat merancang keunggulan kinerja organisasi, 
mendiagnosa sistem manajemen kinerja secara keseluruhan,
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan organisasi, 
serta menilai upaya perbaikan kinerja.

Poin yang diperhatikan ;
1Keteladanan KEPEMIMPINAN. Perusahaan sangat membutuhkan energi,
arah dan fokus tindakan nyata dari para piminan perusahaan untuk
mengarahkan, mengantarkan dan menggerakkan sukses jangka 
panjang perusahaan melalui visi yang mampu menjangkau kedepan dan 
dicapainya kinerja yang unggul.
2Akuratnya STRATEGI. Saat ini adalah saat yang tepat untuk meninjau ulang 
dan mempertajam kembali strategi korporasi, strategi bisnis dan 
strategi fungsional organisasi yang selaras dengan keinginan pelanggan dan,
pasar dalam industrinya untuk mencapai keberhasilan jangka panjang dengan 
cara memperkuat kompetensi inti organisasi dan strategi yang tepat.
3Fokus kepada PELANGGAN dan PASAR. Kembali diingatkan, 
bahwa kunci keberhasilan kepemimpinan dan strategi, sangat ditentukan oleh keberpihakan perusahaan kepada pelanggan dan pasarnya sebagai
stakeholders utama. Untuk itu, keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh
seberapa luas memahami suara pelanggan, calon pelanggan, 
pelanggan pesaing dan mantan pelanggan untuk tujuan terbangunnya
keterikatan (kedekatan) antara perusahaan dan pelanggan.
4Mengelola BIG DATA. Tidak bisa ditawar lagi, bahwa data/informasi dan 
pengetahuan adalah pusat kendali organisasi. Perusahaan diminta untuk 
memiliki daftar kebutuhan data/informasi yang memadai berikut sumber 
datanya yang valid, kemudian mampu memadukannya menjadi pengetahuan 
organisasi yang bermanfaat untuk digunakan sebagai masukan perancanaan 
strategi, pengambilan keputusan berbasis risiko dan lahirnya peluang-peluang inovasi. Mengelola Big Data, termasuk membiasakan diri untuk 
mengelola data pembanding (benchmark) dan praktek terbaik (best practice) 
sebagai upaya untuk mengetahui posisi perusahaan ditengah persaingan dan
industrinya.
5Cybersecurity. Serangan cybersecurity yang semakin meningkat tajam 
kahir-akhir ini menuntut perusahaan untuk mengelola dan mengurangi risiko 
cyber terhadap data, informasi, dan sistem yang dimiliki sebagai sebuah
keharusan untuk melindungi hilangnya data dan informasi, potensi 
menurunnya reputasi produk dan organisasi, potensi kehilangan 
kekayaan intelektual, potensi hukum, sampai dengan financial loss.
6Enterprise Risk Management. Tidak satupun perusahaan yang bebas 
dari risiko. Manajemen risiko yang cerdas menandakan perusahaan 
mampu untuk memutuskan kapan dan bagaimana risiko harus diambil
dan dikelola.Pengelolaan risiko ditingkat korporasi akan membuat semua 
kegiatan terkoordinasi, terarah dan terkendali atas ketidakpastian yang 
menghalangi pencapaian tujuan perusahaan
7Keterikatan /engagement  TENAGA KERJA. Setelah arah, strategi dan 
program kerja perusahaan ditetapkan, maka saatnya perusahaan untuk 
bersungguh-sungguh memenuhi/menyediakan kebutuhan tenaga kerja dengan 
kompetensi dan kapabilitas yang memenuhi syarat untuk dicapainya 
organisasi yang berkinerja tinggi. Kata kuncinya adalah mampu 
membangun ikatan profesional dan emosional dengan karyawan/tenaga 
kerja melalui lingkungan kerja dan budaya perusahaan yang mendukung. 
8Efektif dan Efisien OPERASIONAL. Ketekunan dan kedisiplinan
operasional dalam mengelola sehari-hari jalannya perusahaan 
tidaklah cukup untuk mengantarkan sukses organisasi saat ini. 
Fokus melakukan perbaikan proses untuk mencapai efektivitas hasil 
dan efisien biaya, menjadi persyaratan yang tidak bisa ditawar lagi 
dalam bersaing, disamping isu utama kecepatan waktu merespon
pelanggan yang juga menjadi prioritas perusahaan.
9KINERJA PERUSAHAN. Kinerja/hasil merupakan bukti ketekunan
proses yang diuraikan pada poin 1 sampai dengan 8 diatas. 
Penerapan KPKU diharapkan akan dicapai pertumbuhan hasil 
positif dan berkesinambungan, melingkupi kinerja perusahaan 
secara menyeluruh yaitu: kinerja finansial dan pasar, kinerja kepemimpinan 
dan tatakelola perusahaan, kinerja fokus pelanggan, kinerja fokus tenaga 
kerja, serta kinerja produk dan operasional

No comments:

Post a Comment